Saturday, August 30, 2008
Phobia Makan?

Sebenernya ada nggak sih penyakit yang namanya phobia makan? hehehhe...symptoms-nya adalah anak nggak mau makan, menolak makan dan nangis begitu denger kata-kata "ayo kita mau makan" Aneh nggak sih??? secara ini kan cuma disuruh makan, gituloh...bukan disuruh nimba sumur atau lari keliling lapangan 277 kali. Hmm...mungkin justru gue yang butuh phobia semacam ini supaya gue bisa sedikit slimmer kali ya? kebayang gue kalau suatu hari ada percakapan seperti inih:

"Shan, ayo ini ada salmon sashimi dimakan.."
"oooohhhh tidaaaaaaaak - tidak maaaaauuuu....mendingan aku mati saja"

hehehhe...you wish, shan! :p

Anyways.....
Baru kali ini gue ketemu kejadian seperti ini...selama gue ngajar, gue udah ngadepin beribu alasan kenapa anak males makan...ada yang come up dengan reasons yang bener bener unreasonable....seperti contohnya nih, ada anak yang gue liat hampir tiap hari bawa makannya nasi...nah suatu hari... kebetulan, lunch di cafetaria menunya lagi hot dogs...karena ni anak lebih nafsu sama hotdognya, dia nyamperin gue dengan gagah berani, bilang "Ms. Shanty, i don't think i am allowed to eat my rice - because i'm allergic" pfffffffft! balderdash! omong kosong belaka! hahahhaha...gue nahan diri buat nggak ngakak di depan tu anak denger alesannya ini, masak dia bilang dia alergi sama nasi, padahal seperti yang tadi udah gue bilang ni anak hampir tiap hari makannya nasi! dasar anak-anak.... tapi most of the times...ancaman gue bahwa "you don't eat-you don't play" seems to work.

Well...i didn't mean to be a meanie....tapi anak anak ini kan menghabiskan separuh hari disekolah, kalau mereka nggak makan atau kurang minum kan bisa dehidrasi, bisa sakit, dan yang paling normal aja deh, bisa laper...dan if you didn't already know it, anak laper = anak cranky atau rewel..... jelas aja itu bukan yang gue mau, dong! jadi adalah misi utama gue untuk membuat anak anak ini tetap kenyang dan sehat supaya mereka tidak berubah menjadi monster "anset" alias anak setan.

Tapi, ngomong-ngomong makanan ini juga kita harus jeli memantau apa yang mereka makan selama disekolah, lho. Seperti contohnya si "E" (namanya harus disamarkan nihh....) yang kalo jam-nya snack time dibawain bekalnya potato chips dan 2 buah cupcake berlapis icing yang tebal dan muaaaaaaaaanis sekali. Dia makan sih makan...anteng langsung duduk hap hap hap. Tapi alhasil selama morning session kelakuannya langsung menggila dan kelimpungan kayak cacing kepanasan. That's what sugar rush does to your child, ladies and gentlemen.... belum cukup disitu aja, di jam lunch time, gue liat dia suka bawa satu cup pop mie dan minta tolong gue untuk ambilin air panas dari dispenser. Ya amplop! no wonder ni anak suka kurang bisa dikontrol dan sering tantrum di kelas. Jadi moral of the story is: temen temen yang punya anak usia sekolah perhatiin deh pola makan sehat untuk anak dari mulai anak masih kecil. Karena eating habits yang baik kebawa sampai anak dewasa.

haduh, kok gue jadi side tracked gini sih....sebenernya yang gue mau ceritain kali ini adalah adanya anak dikelas gue yang mengalami phobia makan ini. Dia datang ke sekolah ceria, ketawa ketawa, ngerjain kerjaan sekolah dengan oke dan termasuk anak yang pinter. tapi begitu bel jam snack atau lunch bunyi...dan kita siap siap cuci tangan dan berbaris ke kafetaria, anak ini mulai freaking out. matanya membesar...bercucuran air mata, dan bilang "why do we have to go eat....i don't want to eat" jadilah ini kejadian rutin sehari dua kali gue alamin. Gue bingung, setelah gue check, makanan yang dibawanya cukup child friendly....considering gue pernah liat anak yang lunch-nya dipack kayak mau ngasih makan 7 kuli! hihihihi berlebihan ya gue? tapi kurang lebih begitulah. Biasanya di lunch box anak ini ada satu tupperware isinya sandwich, 2 caprisone juice (yang gue assumed untuk snack satu dan lunch satu) dan satu paket crackers dan sea weed strips. Cukup oke lah dibanding anak yang cuma di bawain apel atau pisang satu dan anak yang bawa keranjang piknik seperti yang gue ceritain berlebihan tadi :)

Susaaaaaaaaaaah banget bujuk dia makan. Sepertinya segala tipu daya gue nggak ada yang berkenan dimatanya. Mungkin juga dia udah bosen sih, soalnya gue nipunya sehari dua kali! tapi setelah hampir 2 minggu berhadapan dengan tangisan dan rayuan setiap hari gue mulai capek dan jadi gedeg kalo dia mulai dengan 'lagu lamanya' lagi. " I don't want to eat...."

Akhirnya gue jadi ganti gaya. Kayaknya ni anak harus dapet shock therapy sekali kali, gue pikir....waktu jam snack time gue bilang " Ok-you don't have to eat anything now, but you will have to finish your milk" (waktu itu dia bawa satu karton milo yang ukuran 200 ml) dia cukup bingung gue nggak ngerayu dia untuk makan. dia nanya balik ke gue "you mean i don't HAVE to eat?" gue jawab balik "yes" gue pikir waktu itu...nanti juga kalo dia laper dia akan makan....

bener juga....

that day, waktu lunch time...gue nggak denger ada tangis2an ....anak ini (tetep) ngga makan banyak...tapi cukup relax duduk dan buka lunch box nya (ngga pake drama kayak biasanya), trus makan sepotong sandwichnya tanpa gue suruh. Alhamdulillah...pengalaman makan hari ini sungguh menenangkan buat kedua belah pihak. Gue jadi less stressed dan si anak juga relaxed. Dari sini gue belajar, ternyata pengalaman saat makan bisa jadi salah satu faktor yang perlu kita perhatikan kalau anak mulai menunjukkan tanda tanda si 'phobia makan' ini. Mungkin tuntutan dari orangtua supaya anak makan (umumnya dalam jumlah tertentu yang tampaknya 'sedikit' di mata orang tua tapi 'banyak' dimata anak) bisa membuat anak stress dan berakibat cukup fatal ke depannya. Suasana makan yang rileks dan bersahabat rupanya akan membantu anak makan cukup dengan tanpa beban.

Hhhhhh...semoga pelajaran yang gue dapat hari ini bisa ikut membantu somewhere... :)

happy eating :)
posted by shantz at 3:37 PM -
0 Comments:
Post a Comment

About Me
Name: shantz
Home:
Jakarta, Bekasi, Indonesia
About Me:
simple-bawel-nyengir-ketawa gila,cicip-cemal-cemil lover, food addict,sing-a-long freak...all that made me ...ME
See my profile...

Previous Post
Archives
Links
Credits


background by tayler